SuaraSumut.id - Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto mengumpulkan para kapolres hingga kasat reserse di jajaran Polda Sumut, Kamis (26/2024).
Mereka dikumpulkan untuk membahas soal penanganan geng motor di Sumatera Utara (Sumut). Whisnu memerintahkan jajarannya untuk menindak para geng motor.
"Saya perintahkan untuk dilakukan tindakan keras terukur, sehingga tidak ada lagi yang namanya geng motor ataupun begal di wilayah Sumut," kata Whisnu.
Selain untuk memberi rasa aman kepada masyarakat, penumpasan begal maupun geng motor juga guna menciptakan kondusifitas jelang Pilkada Serentak 2024.
"Saya mengarahkan kepada teman-teman krimum, krimsus dan narkoba untuk menjaga kondusifitas wilayah dalam rangka menciptakan suksesnya pemilu yang akan datang," ungkap Whisnu.
Dia juga memerintahkan kepada seluruh anggota untuk melaksanakan tugas reserse sesuai dengan aturan hukum yang berlaku, dan tentunya untuk menciptakan kepastian hukum berkeadilan bagi masyarakat.
Saat disinggung penumpasan geng motor-begal ini dimulai dari kapan, Whisnu menjawab mulai hari ini.
"Dan seterusnya sampai situasi aman," ungkapnya.
Whisnu menyampaikan pihaknya juga akan melakukan langkah penindakan mulai preventif hingga represif.
"Di malam Minggu, kita menambahkan kekuatan pasukan kita baik dari Sabhara dan juga Brimob untuk mencegah terjadinya arak-arakan dari geng motor," jelasnya.
Polda Sumut dan jajaran juga akan melibatkan intelijen untuk memetakan lokasi-lokasi berkumpulnya geng motor.
"Kita melibatkan intelijen dan reserse untuk mencari atau menemukan tempat-tempat persembunyian dan keberadaan dari geng motor tersebut," cetusnya.
"Sehingga kita bisa ada upaya pencegahan dan tindakan-tindakan yang lebih cepat di lapangan," sambungnya.
Polisi juga akan berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk pembinaan terhadap siswa agar tidak terjerumus ke dalam geng motor.
"Dari tim kami, baik dari Direktorat Binmas dan Sabhara membuatkan surat kepada para kepala sekolah untuk bisa membina mereka dan menyampaikan bahwa tindakan mereka salah," ujarnya.
"Jadi kita bersama dengan sekolah membuat surat untuk melakukan pembinaan baik di rumah dan sekolah untuk mencegah mereka ikut kembali ke dalam gerombolan geng motor," katanya.
Kontributor : M. Aribowo