SuaraSumut.id - Polisi menangkap R dan adiknya NH karena menjadi pengirim paket bayi diduga hasil inses atau hubungan sedarah melalui ojek online (Ojol).
Keduanya ditangkap dari salah satu rumah kos di Jalan Selebes, Kecamatan Medan Belawan.
"Sudah diamankan (orang tua bayi). Mereka abang dan adik," kata Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan kepada SuaraSumut.id, Jumat 9 Mei 2025 kemarin.
Saat ini keduanya sedang menjalani pemeriksaan intensif di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Medan.
"Keduanya masih menjalani pemeriksaan," ungkap Gidion.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan menjelaskan, NH melahirkan sendiri di sebuah tempat di daerah Sicanang, Belawan pada tanggal 3 Mei 2025.
"Diketahui bayi sakit tanggal 7 Mei 2025 dan kemudian dibawa ke dokter bersama temannya ke Rumah Sakit Delima Simpang Martubung," ujarnya.
![Ilustrasi Mayat Bayi - Abang-Adik di Medan Kirim Mayat Bayi Hasil Inses Lewat Ojol Ditangkap. [ChatGPT]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/10/18407-mayat-bayi.jpg)
Korban Sakit Kurang Gizi
Dari keterangan dokter, kata Ferry, disebutkan kalau bayi itu sakit karena kurang gizi dan disarankan untuk dibawa ke Rumah Sakit Pirngadi Medan.
"Akan tetapi ibu bayi takut karena tidak ada data-data keluarga sehingga membawa bayi kembali ke Barak Tambunan Sicanang Belawan (tempat penginapan)," ucapnya.
Nahas, Kamis 8 Mei 2025 sekitar pukul 00.30 WIB, kondisi bayi semakin melemah hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Orang tua korban lalu sempat ke Hotel Abadi Brayan dan memesan aplikasi ojek online (ojol).
"Kemudian memesan aplikasi gojek pesanan Gosend dan diserahkan kepada Driver Gojek pukul 06.19 WIB di pinggir jalan untuk diantarkan ke lokasi," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang driver ojol mendapat orderan anytar paket berisi bayi laki-laki yang telah meninggal.
Awalnya paket tersebut diterima oleh driver ojol bernama Yusuf Ansari (35) dari costumer pagi tadi.