SuaraSumut.id - Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan akan menutup tambang emas ilegal yang dikelola masyarakat di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara.
Pasalnya tambang yang ada di wilayah tersebut kebanyakan menggunakan zat berbahaya.
Hal itu disampaikan Edy Rahmayadi menyikapi kondisi dua bocah asal Madina yang mengalami penyakit aneh dengan kondisi kulit mengelupas, Senin (5/7/2021).
Edy belum bisa dipastikan apa penyakit kedua anak tersebut, sebab masih dalam observasi.
"Begini, kita sedang melakukan komunikasi dengan masyarakat yang melakukan penambangan. Kita alihkan pendapatan rakyat yang selama ini dari tambang, kita hentikan tambang itu," kata Gubernur Edy Rahmayadi.
Dia mengatakan akan mengubah mata pencarian di sana dengan mengalihkan pada sektor lain. Bagi warga yang ingin bertani, Pemprov Sumut akan menyediakan bibit. Demikian halnya bagi warga yang ingin berternak.
"Itu upaya kita mengajak masyarakat untuk berhenti melakukan aktifitas pertambangan. Tambang emas menggunakan zat mercuri itu sangat membahayakan dan buktinya sudah banyak. Masyarakat yang mau berternak kita siapkan, dan yang mau perikanan kita siapkan perikanan," ungkapnya.
Gubernur Edy mengatakan untuk kedua anak yang mengalami penyakit 'aneh' itu sedang dilakukan observasi di Rumah Sakit Haji Medan oleh tim dokter spesialis.
Namun kata Edy, penyakit yang diderita oleh keduanya belum bisa disimpulkan merupakan dampak dari aktivitas pertambangan.
"Kalau lihat dari posisi desa tempat tinggal dua anak itu di Kabupaten Mandailing Natal, di atas itu ada aktifitas penambangan emas. Tapi belum bisa kita pastikan harus dilakukan observasi dulu oleh tim dokter spesialis," ungkapnya.
Lanjut kata mantan Pangkostrad itu, alasan mengapa penyakit kedua anak tersebut belum bisa dipastikan akibat zat merkuri, sebab kondisi kedua anak lahir dalam keadaan normal.
Ada dua kemungkinan kata Edy penyebab kedua anak tersebut terkena penyakit, bisa dikarenakan dampak aktivitas pertambangan dan bisa disebabkan oleh faktor genetik.
"Tapi kalau genetik, orangtuanya keduanya sempurna tidak ada apa-apa kok, ini yang nanti kita pastikan," pungkasnya.
Kontributor : Muhlis
Berita Terkait
-
Rektor USU Dilaporkan Tim Edy-Hasan ke Bawaslu, Diduga Atur Kemenangan Bobby-Surya di Pilgub Sumut 2024
-
Polisi Tembak Polisi: AKP Dadang Iskandar Diketahui Punya Beberapa Properti dan Mobil
-
Hasto Sebut Partai Coklat Masif Bergerak di Pilgub Sumut: Kami Sangat Khawatir dengan Pak Edy Rahmayadi
-
Gerindra Sebut Istri Edy Rahmayadi Pernah Polisikan Kader PDIP Terkait Benteng Putri Hijau
-
Soal Situs Benteng Putri Hijau, Tim Bobby-Surya Ditegur Penasihat Hukum Edy Rahmayadi
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Pemenuhan Hak Asuh Anak Belum Jadi Prioritas Calon Kepala Daerah di Pilkada 2024
-
Kabar Baik dari Mendag Budi Santoso, Harga Minyakita Turun Pekan Ini
-
Oknum ASN Rudapaksa Pelajar SMP hingga Hamil di Padangsidimpuan
-
Ribuan Warga Terdampak Banjir Bandang Tapanuli Selatan
-
H-2 Pencoblosan, Elektabilitas Bobby-Surya Unggul Jauh di Pilgub Sumut 2024