SuaraSumut.id - Bitcoin kembali mencatatkan harga tertingginya sepanjang sejarah yaitu mendekati Rp 400 juta per 27 Desember 2020.
Peningkatan ini mencapai lebih dari 400 persen dibandingkan Januari 2020 Rp Rp 90 juta.
Demikian diungkap CEO Indodax Oscar Darmawan, dilansir Antara, Senin (28/12/2020).
"Bitcoin sekarang menjadi komoditas yang semakin menarik dan secara harga satu Bitcoin seperti memiliki satu unit apartemen di Jakarta," kata Oscar.
Baca Juga:Brakkk! Adu Banteng Dua Pemotor di Cengkareng, Satu Tewas
Oscar menyebut, Bitcoin mencatatkan performa yang bagus di akhir tahun 2020. Sepanjang Desember 2020, kata Oscar, kenaikan Bitcoin hampir dua kali lipat dari Rp 230 juta meningkat menjadi Rp 400 juta. Lompatan tinggi harga Bitcoin di akhir tahun ini benar-benar di luar prediksi.
Awalnya, kenaikan harga Bitcoin diprediksi hanya sampai level 20.000 dolar AS atau setara dengan Rp 308 juta (kurs Rp14.000) oleh banyak pihak.
Namun, kata Oscara, ternyata sebelum pergantian tahun, Bitcoin sudah melewati level harga tersebut bahkan menembus Rp400 juta.
"Penyebab utama kenaikan signifikan harga Bitcoin karena permintaan yang masif. Banyak perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yang memborong Bitcoin," ujarnya.
Misalnya perusahaan asuransi, Massachusetts Mutual Life Insurance, yang memborong Bitcoin senilai 100 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,4 triliun.
Baca Juga:Waspada! Sebagian Wilayah DKI Diprediksi Hujan Minggu Siang Ini
Perusahaan Wall Street juga mengumumkan telah berinvestasi senilai 530 juta dolar AS di Bitcoin.
Selain itu, ada perusahaan teknologi, MicroStrategy mengumumkan telah membeli Bitcoin tahap pertama senilai 250 juta dolar AS dan tahap kedua senilai 225 juta dolar AS.
"Permintaan masif terhadap Bitcoin tersebut memberikan dampak yang cukup besar terhadap kenaikan harga,"jelasnya.
Pembelian Bitcoin di seluruh dunia memang semakin mudah, selain banyaknya perusahaan exchange, PayPal juga ikut menyediakan fitur pembayaran Bitcoin.
Maraknya pembelian Bitcoin di seluruh dunia karena investor menganggap aset kripto dengan valuasi terbesar di dunia ini sebagai aset dengan performa terbaik di tahun ini dan sudah terbukti sejak 10 tahun terakhir terus menjadi aset dengan performa terbaik di tengah era digital ini.
Bahkan saat pandemi Covid-19, Bitcoin terbukti tetap dapat menjaga performa nya dibandingkan aset investasi lainnya.
"Sekarang orang sudah melihat fundamental Bitcoin yang terbukti sejak 10 tahun terakhir dan menjadi nilai lindung inflasi yang baik," kata Oscar.
Dengan lompatan harga yang terjadi saat ini menjadikan Bitcoin sebagai komoditas investasi yang paling menguntungkan bila dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya seperti deposito, logam mulia, saham, maupun surat utang bahkan properti.
Permintaan Bitcoin terus meningkat di seluruh dunia, sementara suplainya terbatas sehingga harga Bitcoin berpotensi ke depan akan terus naik secara jangka panjang. Bahkan beberapa perbankan dunia meramalkan harganya akan menembus lebih dari Rp1 milyar per 1," pungkasnya.