SuaraSumut.id - Cicak kering dinilai mulai menjadi primadona ekspor dari Sumatera Barat (Sumbar). Cicak kering tersebut kembali diekspor ke Hong Kong. Kali ini jumlahnya 670 kilogram.
"Ini merupakan pengiriman kedua. Sebelumnya sudah diekspor sebanyak 330 kilogram," kata eksportir cecak asal Sumbar Doni Editiawarman, melansir Antara, Rabu (15/6/2022).
Ia mengaku, cicak itu dikumpulkan dari sejumlah daerah, seprti Medan hingga Pulau Jawa. Cicak yang diekspor sudah dikeringkan menggunakan cahaya matahari.
Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses pengeringan juga dibakar menggunakan tungku di ruangan khusus.
Baca Juga:5 Fakta Menarik di Balik Pembuatan Film Doctor Strange in the Multiverse of Madness
"Untuk menghilangkan aroma dalam mengemas, saya menggunakan formalin sehingga cecak yang dikirim tidak berbau," jelasnya.
Dirinya mengekspor cicak berawal dari menggeluti usaha ekspor ikan garing, lalu ada permintaan untuk ekspor cecak.
"Sebelumnya saya bekerja sebagai petugas kargo di bandara, memutuskan keluar dan fokus mengelola bisnis," katanya.
Saat ini permintaan masih cukup besar yang digunakan untuk bahan obat herbal.
"Butuh waktu cukup lama untuk mengumpulkan cecak hingga 670 kilogram.
Baca Juga:Rayakan Anniversary ke-10, KCON 2022 Akan Diadakan di LA Agustus Mendatang
Kepala Balai Karantina Padang Iswan Haryanto senang dan bangga dengan keuletan para pengusaha Sumbar.
"Akhirnya cecak kering kembali diekspor Hong Kong, mereka bisa jeli melihat peluang, ekspor cecak termasuk termasuk jarang dan unik," tukasnya.