SuaraSumut.id - Harga telur ayam ras di Medan, Sumatera Utara (Sumut), mengalami kenaikan menjadi Rp 1.700 per butir. Sejumlah pemilik warung nasi pun resah. Mereka mmeinta pemerintah menurunkan harga telur ayam.
"Naik semua bahan pokok, kalau telur sejak dua pekan lalu dari harga Rp 1.500 menjadi Rp 1.700 per butir," kata Perawati, pemilik warung nasi di Jalan Masjid, melansir Antara Senin (22/8/2022)
Dirinya mengaku dalam sehari membutuhkan empat papan atau 120 butir telur ayam untuk diolah menjadi telur dadar dan mata sapi.
Kenaikan harga itu memberatkan pedagang seperti dirinya. Ia berharap harga telur bisa segera turun lagi dan stabil.
Baca Juga:Menangkan Peluang Melalui Public Speaking, Pemuda Karangwuluh Siap Bersaing
"Sudah dua pekan lalu, naik terus harganya," katanya.
Pemilik rumah makan Padang di Jalan Karya Jaya, Dharma (35) mengatakan, omzetnya berkurang akibat kenaikan sejumlah bahan pokok, terutama harga telur ayam ras.
"Kalau menaikkan harga makanan, kami tidak berani. Langganan kami bisa lari beli makanan di tempat lain," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan, Emilia Lubis, mengatakan hingga kini pihaknya masih terus memantau faktor penyebab kenaikan harga telur ayam di pasaran.
Data Dinas Ketahanan Pangan Kota Medan pada Jumat (19 Agustus 2022, kebutuhan telur ayam sebanyak 2.516,43 ton per bulan atau 83,88 ton per hari, sementara persediaan sekitar 9.420 ton.
"Saya lihat dulu di distributornya bagaimana. Cukup enggak telurnya di pasaran. Memang pakan ternak saat ini naik, sehingga harga telur ikut naik," katanya.