SuaraSumut.id - Wali Kota Medan Bobby Nasution mengikuti dialog Kebudayaan di Hotel Santika Dyandra pada Selasa (7/2/2023). Dalam dialog ini, Bobby bersama sembilan kepala daerah yang meraih Anugerah Kebudayaan PWI 2023 menjadi narasumber dan memaparkan inovasi yang telah dilakukan, khususnya di bidang pangan, sandang dan papan berbasis kebudayaan atau kearifan lokal.
Dijelaskan Bobby, sebagai kota multikultural saat ini terdapat 13 etnis yang telah ditetapkan sebagai etnis yang ada di kota Medan. Keberagaman etnis dan budaya ini menjadi modal dasar Pemkot Medan berinovasi dalam mengembangkan sandang dengan memanfaatkan digitalisasi.
Hal pertama yang dilakukan yakni mewajibkan setiap hari Jumat setiap ASN untuk mengenakan pakaian adat dan boleh memilih pakaian adat dari 13 etnis tersebut.
"Setelah ketersediaan marketnya, tugas kami selanjutnya adalah bagaimana memastikan produksi sandang terus berjalan. Selain itu ketersediaannya bahan produksi harus diperhatikan karena selaras dengan permintaan produksi pasti terhambat. Ditambah lagi dengan bahan produksi yang langka, maka akan berdampak dengan harga yang mahal. Untuk itu harga produksi harus diturunkan dengan memastikan bahan-bahan produksinya terjangkau," kata Bobby dalam keterangan tertulis, Rabu (8/2/2023).
Menurut Bobby, kain dari etnis yang ada memiliki makna yang berbeda peruntukannya, ada untuk acara umum, berduka dan lainnya sehingga tidak bisa sembarang dijadikan pakaian karena ada artinya masing-masing. Atas dasar itu pihaknya tengah mengkonsepkan motif yang bisa dipakai untuk umum tanpa mengurangi nilai kebudayaannya.
"Pengrajin pakaian adat hampir semua bukan berasal dari Kota Medan. Oleh karenanya kita telah meminta Dinas Koperasi UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kota Medan untuk menjalin kolaborasi dengan pengrajin, agar dapat mengembangkan pakaian adat dan menjaga nilai kebudayaan kedepannya," ungkap Bobby.
Bobby menambahkan bahwa Pemkot Medan juga memberikan dukungan promosi terkait dengan potensi keunikan dan keunggulan daerah Kota Medan dalam bidang sandang dengan memanfaatkan platform digital untuk pemasarannya.
"Kita juga telah memiliki program kartu kredit pemerintah daerah, dimana ini memberikan kemudahan untuk pelaku UMKM mendapatkan tambahan modal untuk mengembangkan usahanya, tanpa harus menunggu berbulan-bulan. Dengan adanya program ini setiap produk UMKM dipesankan dalam E-Katalog, langsung dibayarkan," ujar Bobby.
Dialog Kebudayaan ini diisi dengan tanya jawab dan diakhiri dengan pemberian cenderamata kepada seluruh narasumber 10 kepala daerah yang terpilih.
Baca Juga:Hasil Pertemuan Timnas Indonesia - Persija soal Konflik Shin Tae-yong vs Thomas Doll