SuaraSumut.id - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) mengumumkan hasil kinerja keuangan kuartal pertama (Q1) tahun 2024 pada Selasa 30 April 2024. Selama tiga bulan pertama tahun ini, Indosat mencatat total pendapatan sebesar Rp 13.835 miliar, meningkat 15,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya (YoY).
Sementara itu, EBITDA tumbuh lebih cepat dari pendapatan, mencapai peningkatan 22,1 persen YoY menjadi Rp 6.509 miliar. Kinerja keuangan yang cemerlang ini mendorong peningkatan EBITDA Margin Indosat menjadi 47,0 persen dan menghasilkan Laba Periode Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp 1.295 miliar, naik 39,4 persen dari tahun sebelumnya (Year-on-Year/YoY).
"Pencapaian kuartal pertama 2024 ini mencerminkan komitmen Indosat untuk menciptakan nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan, serta memperkuat ekonomi digital Indonesia, kata Vikram Sinha, President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison.
"Kami terus meningkatkan jaringan untuk memastikan konektivitas yang lancar dan memberikan pengalaman yang mengesankan bagi pelanggan di seluruh Indonesia. Kami juga meningkatkan keunggulan operasional dan efisiensi kami secara signifikan, yang memungkinkan kami meraih pertumbuhan pendapatan dan terus meningkatkan profitabilitas," sambungnya.
Pada akhir kuartal pertama tahun 2024, jumlah pelanggan Indosat meningkat 2,3 persen YoY, mencapai 100,8 juta pelanggan. Pertumbuhan ini berkontribusi pada lonjakan trafik data sebesar 14,3 persen YoY menjadi 3.858 Petabytes (PB).
Sepanjang kuartal pertama, jumlah BTS 4G Indosat meningkat sebesar 20,8 persen YoY menjadi 184 ribu. Hal ini memastikan konektivitas yang lancar dan pengalaman pelanggan yang lebih baik bagi basis pengguna yang berkembang pesat dan berkontribusi pada lonjakan ARPU (Pendapatan Rata-Rata Per Pengguna) sebesar 13,9 persen YoY untuk pelanggan seluler yang mencapai Rp37.500.
Pada Q1 2024, Indosat mengalami peningkatan Outlook dari "Stabil" menjadi "Positif" oleh lembaga pemeringkat internasional, Fitch, dan mempertahankan peringkat kredit AA+(idn). Perusahaan juga menerima peringkat idAAA (Stabil) dari Pefindo.
Dalam beberapa minggu terakhir, ISAT masuk ke dalam Indeks LQ45 sebagai salah satu indeks paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Ini mencerminkan kondisi keuangan yang solid dan prospek pertumbuhan yang sangat baik, dengan nilai transaksi tinggi dan frekuensi yang tinggi di pasar modal Indonesia.