Pasangan Kekasih yang Ditangkap di Simalungun Ternyata Pernah Kubur Bayi

Saat melahirkan itu, AS tidak dibantu tenaga medis.

Suhardiman
Jum'at, 24 Mei 2024 | 12:23 WIB
Pasangan Kekasih yang Ditangkap di Simalungun Ternyata Pernah Kubur Bayi
Pasangan kekasih yang buang bayi di Simalungun saat diamankan di kantor polisi. [Ist]

SuaraSumut.id - Pasangan kekasih berinisial VAR (18) dan AS (18) ditangkap karena membuang bayi hingga berujung meninggal dunia di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut). Keduanya ternyata juga pernah mengubur bayi hasil hubungan gelap mereka. Bayi malang itu dikubur di dekat rumah VAR.

"Dari keterangan VAR, pada Agustus 2022 ia pernah menguburkan bayi hasil hubungan dengan AS di sekitar lokasi dekat rumah tersangka," kata Kanit Jatanras Satreskrim Polres Simalungun Iptu Ivan Roni Purba, Jumat (24/5/2024).

Ivan mengatakan bahwa bayi tersebut meninggal dunia saat proses melahirkan. Saat melahirkan itu, AS tidak dibantu tenaga medis.

"Keterangan tersangka bayi itu meninggal dunia pada saat proses melahirkan tanpa dibantu oleh tenaga medis. Untuk memastikan penyebab kematian bayi, penyidik akan melakukan ekshumasi," ujarnya.

Baca Juga:Pasangan Kekasih yang Buang Bayi Baru Lahir di Kebun Teh Simalungun Ditangkap

"Namun, untuk sementara kita masih fokus terhadap perkara yang terjadi di Perkebunan Ingrup Blok 63 Afd B Tobasari," sambungnya.

Pasangan kekasih ini telah ditahan di RTP Polres Simalungun. Keduanya dijerat UU Perlindungan Anak.

"Kedua tersangka sudah diamankan di RTP secara terpisah. Kami tetap berkordinasi dengan Urkes Polres Simalungun untuk melalukan pemeriksaan kesehatan terhadap AS, untuk tetap terjaga dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Ghulam Yanuar Luthfi mengatakan penangkapan VAR (18) dan AS (18) bermula dari informasi masyarakat.

"Kita mendapat informasi dari masyarakat mencurigai seorang remaja inisial AS pernah kelihatan seperti hamil. Setelah kejadian penemuan bayi tersebut, perut AS jadi kempis (tidak besar lagi)," kata Ghulam, Kamis (23/5/2024).

Baca Juga:Bayi Perempuan Baru Lahir Ditemukan di Semak Kebun Teh Simalungun, Meninggal di Rumah Sakit

Petugas kemudian mendatangi rumah AS pada Rabu 22 Mei 2024. Di situ AS mengaku telah melahirkan bayi perempuan secara normal pada Senin 13 Mei 2024.

"AS mengaku bayi itu hasil hubungan dengan pacarnya VAR. Jadi AS ini baru tamat sekolah dan pacarnya masih duduk di bangku SMA kelas III," ujarnya.

Barang bukti yang diamankan dari pasangan kekasih buang bayi di Simalungun. [Ist]
Barang bukti yang diamankan dari pasangan kekasih buang bayi di Simalungun. [Ist]

Setelah melahirkan, kata Ghulam, AS menyuruh VAR membawa bayinya ke panti asuhan. Mereka membalut bayi itu menggunakan sepotong kain dan memasukkannya ke dalam jok sepeda motor.

"VAR kemudian membawa bayi yang ada di dalam jok motornya, lalu meletakkannya di semak-semak perkebunan teh," ungkapnya.

Kemudian VAR kembali ke rumah AS untuk mengambil tali ari-ari bayi itu dan ditanam di belakang rumahnya. Polisi kemudian menangkap VAR.

Diberitakan, bayi yang diperkirakan baru lahir ditemukan di semak-semak perkebunan teh di Kabupaten Simalungun. Bayi itu ditemukan di Perkebunan Ingrup blok 63, Dusun Silikit Afd B Tobasari, Nagori Saitbuntu Saribu, Kecamatan Pamatang Sidamanik.

"Bayi jenis kelamin perempuan dan diperkirakan berusia hanya tiga jam," kata Kapolsek Sidamanik, AKP S. Tampubolon, Selasa (14/5/2024).

Tampubolon mengatakan bayi itu awalnya ditemukan oleh warga bernama Bernike Siburian (48) yang baru pulang dari ladang.

Saat tiba di lokasi, saksi mendengar tangisan bayi. Dirinya pun mencari sumber suara tersebut. Lalu saksi menarik rerumputan di lokasi, tiba-tiba ada bayi yang terjatuh dari semak-semak itu.

"Setelah saksi menarik rumput, bayi tersebut terjatuh yang awalnya tersangkut diatas rerumputan yang semak. Bayi tersebut banyak mengeluarkan darah diduga akibat kayu rerumputan yang tajam," ujarnya.

Setelah saksi memastikan bayi itu masih hidup, bayi lalu dibawa ke perkampungan warga. Selanjutnya, warga membawa bayi itu ke bidan.

Belakangan bayi itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Parapat menggunakan mobil polisi karena mobil ambulans puskesmas tidak ada baterai. Sekitar pukul 19.30 WIB, bagi tersebut meninggal dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini