Tangis Haru Orang Tua Kembar Siam Adam dan Aris yang Berhasil Dipisahkan

Warga asal Labuhanbatu, Sumatera Utara ini menyampaikan syukur dan terima kasih kepada rumah sakit dan tim dokter yang turut dalam operasi pemisahan anaknya.

Chandra Iswinarno
Kamis, 21 Januari 2021 | 17:35 WIB
Tangis Haru Orang Tua Kembar Siam Adam dan Aris yang Berhasil Dipisahkan
Orang tua Adam dan Aris tak kuasa menahan tangis saat konferensi pers di RSUP Haji Adam Malik [Suara.com/Muhlis]

SuaraSumut.id - Nur Rahmawati (26) dan Supono (32), orang tua dari bayi kembar siam Adam dan Aris tak kuasa menahan air mata bahagianya. 

Warga asal Labuhanbatu, Sumatera Utara ini menyampaikan syukur dan terima kasih kepada rumah sakit dan tim dokter yang turut dalam operasi pemisahan anaknya.

"Terima kasih kepada tim medis, dokter dan pihak rumah sakit, akhirnya anak saya berhasil dipisahkan. Ini yang saya tunggu selama satu tahun," kata Nur, Kamis (21/1/2021).

Ia mengaku hatinya tidak tenang selama operasi pemisahan. Nur dan suaminya juga sampai sekarang belum bisa melihat anaknya.

Baca Juga:Upaya Pemkot Medan Pulihkan Perekonomian di Tengah Pandemi Corona

"Terakhir ketemu saat mau operasi. Selama 10 jam tak tenang hati," ujarnya.

Nur menceritakan, mengetahui bayi yang dikandungnya itu kembar siam saat usia kandungan beranjak 5 bulan. Ia sempat drop dengan kondisi yang terjadi dengan kandungannya itu.

"Tapi ada dokter yang terus menyemangati saya sampai akhirnya dia lahir," kata Nur.

Selama Adam dan Aris dirawat, Nur belajar banyak hal tentang cara menangani anak kembar siam. Seperti cara memandikan hingga merawat keduanya.

"Awalnya gak tahu cara memandikan, setelah didampingi oleh perawat akhirnya saya tahu," ungkap Nur.

Baca Juga:Satgas: Total 17.150 Pasien Covid-19 Sembuh di Sumut

Nur dan Supono juga turut bersyukur operasi kedua putra mereka tidak dibebankan alias gratis. Mereka bahkan diberikan ruangan selama proses perawatan Adam dan Aris. Nur ingin sekali membawa buah hatinya itu pulang ke kampung halaman mereka.

"Kalau makan mereka ditanggung rumah sakit, kecuali kebutuhan lain seperti pampersnya, itu kami. Iya pengennya bisa bawa pulang, sudah rindu sama kampung halaman," kata Nur.

dr Erjan Fikri M.Surg, SpBA (K) mengatakan, dalam operasi pemisahan Adam dan Aris dilakukan agak lebih lama, yakni hampir 10 jam.

Menurut Erjan, tindakan pembiusan dan penanganan yang cukup lama akan memancing reaksi inflamasi. Namun, hal itu tidak dapat dielakkan lantaran kondisi liver kedua bayi yang cukup tebal.

"Dan yang sulit liver ini seperti gabus, tidak dengan mudah dihentikan pendarahannya," ujarnya.

Ia mengatakan, dengan kelengkapan peralatan disediakan, pendarahan pada bagian dada selebar 6x8 sampai 9 centimeter dapat diselesaikan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini