SuaraSumut.id - Pembenahan infrastruktur di Kota Medan menjadi program prioritas pemerintahan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Ditargetkan perbaikan jalan kota akan selesai dalam dua tahun ke depan
"Untuk saat ini kondisi jalan kota yang masih belum diperbaiki ada sekitar lima persen. Kita target dalam dua tahun ini akan segera diselesaikan," kata Bobby, Selasa (6/7/2021).
Bobby mengaku, saat ini anggaran yang masih digunakan merupakan anggaran tahun lalu. Sedangkan untuk pengerjaan selanjutnya akan di alokasikan di P-APBD.
Anggaran yang ada saat ini tidak lebih dari Rp 300 miliar. Sementara untuk perbaikan ruas jalan dalam kota memerlukan anggaran yang lebih besar.
Baca Juga:JPU Tak Ajukan Kasasi Pinangki yang Didiskon 4 Tahun Penjara, Jaksa Sebut Sesuai Harapan
"Saya kan menjalankan anggaran yang lama, anggaran yang sudah ada, kalau saya lihat anggarannya kalau gak salah itu tidak lebih dari Rp 300 miliar," ungkapnya.
Menurut Bobby, dengan Silpa tahun lalu Rp 300 miliar diharapkan dapat dianggarkan pada tahun depan. Salah satunya perbaikan Jalan Asoka yang merupakan jalur pengangkutan kendaraan dengan tonase di atas tiga ton.
"Ini Jalan Asoka kan penghubung jalan provinsi dengan jalan nasional kebetulan ini posisinya adalah jalan kota. Oleh karena itu paling lama bulan depan sudah bisa dikerjakan," ungkapnya.
Ia mengaku, Jalan Asoka menjadi penghubung dari Jalan Bunga Raya ke Jalan Gagak Hitam Ringroad, dan merupakan penghubung kendaraan pengangkutan.
Dengan akses jalan tersebut mampu memangkas waktu, biaya dan mempercepat distribusi barang atau jasa. Namun demikian, secara fisik Jalan Asoka tidak memungkinkan dilalui oleh kendaran berat.
Baca Juga:Panser dan Barracuda Sekat Jalan Raya Bogor
"Memang kalau kondisinya enggak memungkinkan di lalui, tapi kita kasihan kepada para pengemudi yang harus memutar jalan. Akan diperbaiki, karena infrastruktur tujuannya untuk perekonomian, sehingga akan kita kerjakan dengan di beton agar tidak rusak dan kapasitasnya sampai 8 ton," katanya.
Optimalkan PAD dari retribusi pajak
Bobby juga meminta seluruh jajaran untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan dari retribusi dan pajak. Dia berharap tidak ada lagi wajib pajak yang membayar pajak dengan main mata.
"Saya minta UPT ini dioptimalkan sebaik mungkin. Kalau sudah di optimalkan, tentu optimal jiga PAD kita. Gak ada istilah lagi gak tercapai," kata Bobby saat meresmikan UPT Badan Pengelolaan dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Medan.
Bobby mengaku, ke depan capaian PAD Kota Medan ditargetkan harus optimal. Bobby mengistilahkan Pemkot Medan layaknya seorang ibu rumah tangga dan BPPRD adalah suami, yang harus optimal mencapai target PAD yang telah ditetapkan.
"Saya berharap Pemko Medan ke BPPRD ini layaknya seperti ibu rumah tangga. Kalau kurang pendapatannya pasti merepet ibu-ibunya. Demikian juga BPPRD kalau tidak memenuhi bisa di evaluasi. Karena pemko sudah mencanagkan 5 program dan itu butuh anggaran," ujarnya.
Bobby mengatakan, tidak ada istilah tidak tercapai. Caranya dengan mensosialisasikan kepada masyarakat agar taat membayar pajak. Dengan optimalnya UPT BPPRD, maka akan memaksimalkan PAD Kota Medan.
"Bagaimana caranya, kita harus turun ke masyarakat ke lingkup masyarakat paling bawah," kata Bobby.
Bobby sangat memahami bahwa saat ini kondisi covid banyak tempat usaha dan hotel yang terdampak. Namun demikian, Pemkot Medan tetap memberi ruang bagi pelaku usaha tetap beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Kita tahu banyak wajib pajak terimbas, seperti hotel, restoran, tapi saat ini masih bisa beroperasi," kata dia.
Bobby secara tegas meminta agar tidak ada wajib pajak bermain mata dengan petugas. Misalnya dengan mengurangi pemayaran beban pajak.
Kontributor : Muhlis