Edy Rahmayadi Bilang Banjir di Madina Sumut Akibat Tambang Ilegal

Edy berjanji akan menindak terkait praktik tambang ilegal. Hal itu dilakukan untuk kebaikan bersama.

Suhardiman
Selasa, 21 Desember 2021 | 12:46 WIB
Edy Rahmayadi Bilang Banjir di Madina Sumut Akibat Tambang Ilegal
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. [Suara.com/Muhlis]

SuaraSumut.id - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengaku, salah satu penyebab banjir di Mandailing Natal (Madina), karena adanya praktik tambang ilegal.

"Di Madina itu banjir lima tahunan terjadi, kegiatan tambang ilegal, tambang (galian) c yang tidak ilegal, juga ditemukan potongan potongan kayu," kata Edy, Selasa (21/12/2021).

Edy mengatakan, adanya temuan potongan kayu saat ini sedang dipelajari jajarannya. Bahkan, Kepala Dinas Kehutanan Sumut masih berada di Madina.

"Kepala dinas kehutanan sekarang ada di sana, diperintahkan untuk mengetahui posisi mana tempat tempat potongan potongan kayu itu," katanya.

Baca Juga:Ada yang Siap Demo Jika Makam Vanessa Angel Dibongkar Doddy Sudrajat

"Saya belum bisa memastikan, nanti akan kita sampaikan kepada masyarakat dan kita tindak, orang orang yang melakukan tindakan ilegal," sambung Edy.

Edy berjanji akan menindak terkait praktik tambang ilegal. Hal itu dilakukan untuk kebaikan bersama.

"Kalau yang ilegal khusus emas yang sedang dalam proses karna kemarin terhambat dengan Covid-19, sehingga bisa kita nanti kita akan rubah alih fungsi rakyat di dalam melakukan galian emas pasti akan kita alihkan seperti pertanian peternakan," katanya.

Edy mengaku, bahwa penyebab banjir Madina karena meningkatnya volume air di sejumlah sungai serta naiknya muara air laut.

"Kalau saya lihat sungai, muara sama-sama naik. Sehingga air masuk ke permukiman rakyat itu yang menjadi persoalan," katanya.

Baca Juga:Staf Satu Pesawat Terpapar Covid-19, Bagaimana Kondisi Presiden AS Joe Biden?

Saat ini kondisi air mulai berangsur-angsur surut. Masyarakat juga sudah kembali dari pengungsian untuk membersihkan rumah masing-masing.

"Sudah surut. Tinggal satu check point yang masih belum dapat dilalui kendaraan. Tapi yang lain sudah surut. Bantuan sudah lancar," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini